Sabtu, 07 Desember 2013

Lomba Esai

ESAI "Bagaimana Cara Meningkatkan Kinerja Bisnis Ketika Terjadi Kenaikan Upah Buruh?"
www.ciputraentrepreneurship.com

     Seperti kita tahu akhir-akhir ini, melalui banyak berita di tv dan harian nasional dan daerah, bahwa terjadi penetapan kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) pada beberapa propinsi pada tahun ini (per 1 November 2013) dengan regulasi dan pelaksanaannya akan diterapkan pemerintah pada awal tahun
2014, yang tentunya akan beresiko menimbulkan dampak besar bagi
perusahaan, mulai dari  Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) sampai relokasi bisnis ke luar negeri atau daerah lain dengan upah minimum buruhnya rendah, demi mencari biaya produksi lebih kecil. Tentunya ini juga sangat berdampak pada kaum buruh di Indonesia juga masyarakat pada umumnya.

    Memang lumrah suatu kebijakan baru selalu membawa dampak, baik buruk maupun baik,  tetapi selalu diusahakan agar dampak buruk bisa diminimalisir.
Lalu kita pasti akan bertanya sejauh mana dampak buruk itu akan bisa kita tanggung.
Salah satu dampak yang paling nyata adalah makin tingginya biaya usaha karena upah buruh juga naik, dan lalu hal itu juga akan berpengaruh pada kinerja bisnis pada umumnya.

     Pada akhirnya juga akan membawa dampak pada masyarakat, biasanya berupa kenaikan harga-harga barang.  Dan yang lebih buruk bila sampai terjadi PHK karena bisnis yang kolaps, yang bisa meningkatkan  jumlah pengangguran dan kemiskinan. Dan tentu akan berpengaruh pada kebijakan lanjutan pemerintah pada akhirnya (lagi). Begitulah siklus terus menerus yang akan terjadi setiap tahun di Indonesia tercinta ini.
Dan hal ini sangat normal terjadi,  karena akan selalu ada efek,  buruk atau baik,  terhadap apapun bentuk kebijakan baru.Jadi tidak ada yang salah,  baik dari buruh,  pengusaha maupun pemerintah. Semua harus duduk bersama untuk dapat memecahkan masalah ini dengan saling memperhatikan kepentingan yang lainnya supaya terjadi win-win solution. Tidak boleh hanya mengagungkan ego sendiri.

     Saya ingin melihat fenomena ini dari kacamata orang awam saja, karena meski seorang sarjana ekonomi,  saya bukan orang yang secara langsung terjun menjadi pengusaha,  pemerintah maupun buruh.
Ada beberapa hal yang saya kira bisa dilakukan agar hal ini tidak membawa dampak lanjutan yang memberatkan semua pihak,  baik bagi buruh,  pebisnis, masyarakat, dan pemerintah.

     Suatu usaha biasanya otomatis akan menaikkan biaya secara keseluruhan ketika terjadi kenaikan sektor upah buruh.
Tantangan ke depan adalah bagaimana agar masalah kenaikan upah buruh (labor cost) yang sepertinya tidak bisa dihindari ini akan tetap bisa membuat bisnis/usaha tetap berjalan dengan baik dan produktif?
Atau dengan kata lain kinerja bisnisnya dapat stabil bahkan meningkat?

     Peningkatan kinerja bisnis dapat dilakukan dengan
tindakan berbagi pengetahuan rasional melalui:

1.Peningkatan kepercayaan dan hubungan antara pengusaha
dan bawahan.
Yaitu pengusaha dan pekerjanya harus menciptakan hubungan yang apik dan harmonis sehingga terjalin pengertian dan diharapkan dapat meningkatkan semangat kerja dan pada akhirnya bisa berimbas positif pada kelangsungan usaha. Hal ini dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu :

1. Memberikan hak para buruh dengan lebih baik,  misalnya tunjangan kesehatan, bantuan mendapatkan kredit rumah, asuransi kecelakaan kerja,  menyediakan fasilitas lengkap di sekitar perusahaan untuk kebutuhan buruh dsb.
2. Memberikan bonus kepada buruh yang mencapai target produksi yang ditetapkan.
3. Memberikan pelatihan kepada buruh secara berkala sehingga kemampuan mereka akan meningkat. Bagus juga jika diadakan rolling atau pergantian bidang pekerjaan yang ditangani sehingga terhindar dari kejenuhan.
4. Secara berkala perusahaan perlu mengadakan rekreasi/perlombaan dsb bersama antara karyawan, buruh dan pengusaha sehingga keakraban makin terjalin dan kekeluargaan makin meningkat.
Dengan lebih memperhatikan kepentingan buruh ini,  insyaallah mereka akan lebih peduli pada tempat kerjanya dan meningkatkan prestasinya lebih baik tanpa harus selalu berdemonstrasi setiap tahun.

2.Interaksi sosial yang lebih intensif.
Yaitu memberikan pengenalan atau promosi produk/jasa dari usaha tersebut ke berbagai event sehingga bisa lebih dikenal masyarakat luas. Tidak selalu memakai biaya yang tinggi untuk keperluan ini,
contohnya:
1. Memanfaatkan adanya berbagai sosial media yang ada, berpromosi tentunya dengan menyediakan hadiah tertentu untuk lebih menarik minat masyarakat,  tentunya ini akan lebih murah daripada memasang iklan di TV.
2. Memanfaatkan even pameran produk/usaha di daerah dsb.
3. Membuat divisi iklan/promosi sendiri dalam perusahaan.

3.Pembelajaran organisasi yang lebih baik.
Yaitu lebih memperkenalkan pentingnya pengetahuan organisasi kepada buruh, mengenalkan hak dan kewajibannya, sehingga mereka tidak salah mengerti tentang tempat kerjanya,  kondisi keuangan usaha dan sebagainya.

     Itu saja yang bisa saya sampaikan dalam esai ini. Semoga bermanfaat.
DATA PENULIS :

Nama: Rini Widyastuti
Alamat:  Jl. Ahmad Yani 159, Rt 7, Rw 2, Bayemtaman, Kartoharjo, Magetan 63394,          Jawa Timur
No Hp: 085259533391
Email : riwidy93@gmail.com
Akun Twitter: @riwidy93
Alamat FB: riwid93@yahoo.com

Ingin belajar seluk beluk bisnis?
Kunjungi : www.ciputraentrepreneurship.com

Tidak ada komentar: