Jumat, 20 Desember 2013

Lomba Review Novel CineUs


Review Novel CineUs
by : Rini Widyastuti



Judul: CineUs
No. ISBN: 0190166187 (ISBN13:
2012190166187)
Penulis: Evi Sri Rezeki ( @EviSriRezeki )
Penerbit: Noura Books ( teen@noura)
Lini Remaja Penerbit Noura Books
PT Mizan Publika
Penyunting: Dellafirayama
Penyelaras aksara: Novia Fajriani,
@kaguralian
Penata aksara: Nurul M Janna
Perancang sampul: Fahmi Ilmansyah
Penggambar ilustrasi isi: Anisa Meilasyari
Terbit: September 2013
Jumlah halaman: 304 Halaman
Genre : Teenlit
Harga: Rp. 48.500,00
Format : Softcover




Pertama, ketika kita melihat sampul buku apik nan sederhana ini, apa yang terlihat dan apa kesan yang kita dapat? Sampul berlatar biru muda indah dengan gambar kartun yang lucu dan unik, terdiri dari tiga orang remaja yang merupakan penggambaran sosok Lena, Rizky (atau Dion?) dan Dania. Tokoh utama novel ini.

Cover sisi dalam pun juga bagus; kopi hitam kesukaan
Lena, handycam yang selalu dibawa Dion kemana-mana, dan earphone, sama sosok
Dion dan Dania.

Eye catching deh..pokoknya...
very interesting.

Kedua, Judul yang dipilih penulis untuk
buku ini cool. Simpel tapi
mengena pada sasaran
Benar-benar "beraroma" film.
Judul yang sangat film itu didukung dengan isi
yang benar-benar didominasi dengan
bermacam perbincangan tokohnya. Terlihat jika penulis benar-benar
memiliki pengetahuan khusus dan ataupun telah
melakukan riset yang mendalam sebelum
menulis novel apik ini.

Novel dari Nourabooks ini memang sungguh mencuri perhatianku.



Http://www.noura.mizan.com

Saya pribadi bukan orang film, tapi saya sangat suka
liat film, walau jenis tertentu saja. Lalu, apa yang bikin buku ini menarik? Tema unik yang diangkat Evi ini adalah benar-benar tema yang
jarang ada. Bisa menambah pengetahuan kita. Dan aku pribadi sangat suka menambah pengetahuan. :-).

Novel berjudul CineUs karya Evi Sri Rezeki ini adalah salah satu koleksi bacaan yang wajib dimiliki oleh seorang aktifis pada umumnya dan penyuka atau penikmat film/sinema pada khususnya. Walo tak menutup kemungkinan bagi mereka orang awam yang ingin mempelajari tentang film atau sekedar untuk menambah pengetahuan saja. Karena dari buku ini,  kita akan mempelajari sisi unik dari sebuah komunitas klub seni yang ada di lingkungan kita- (baca lingkungan sekolah.)

Film sendiri adalah salah satu karya seni yang perlu kita hargai. Dari film ini banyak sekali elemen yang terlibat. Sebagai orang awam mungkin kita hanya melihat film dalam bentuk yang sudah jadi, tanpa tahu betapa rumitnya pembuatan dari pra produksi sampai selesai menjadi tontonan yang siap diapresiasi masyarakat.

Dari novel karya Evi ini, selain  kita bisa belajar tentang film,  pembuatan naskah (asyikk), juga bisa untuk sejenak mengenang masa indah SMA kita. (lagu jadul punya Paramita Rusady tuh). Tentang cinta monyet,  persahabatan dan meraih mimpi. Good job.





http://www.smartfren.com/ina/home/

Perjuangan mempertahankan sebuah Klub dalam cerita sangat menarik. Sangat inspiratif. Memilih tema
dengan Klub Film ini juga sangat cerdas. Unik. Baru kali ini aku membaca hal-
hal tentang film maupun
webseries tapi dalam bentuk fiksi bukan non fiksi. Meski
kesannya ringan dan remaja sekali, buku ini secara tak langsung ingin menyampaikan
pesan yang amat mendalam. Mengenai usaha yang tak kenal lelah untuk mewujudkan mimpi meski ada beragam
halangan.

Buku ini bergenre teenlit-genre yang sebetulnya secara pribadi kurang begitu aku lirik(karena biasanya dibaca haha nah lo) karena kebanyakan sangat ringan dan banyak lo gue nya yang rada bkin eneg, penokohan yang berlebihan,  cerita yang cinta melulu seolah ga ada kerjaan yang lain alias lebaycinta.com, bahasa yang terlalu ringan seperti kapas,  sampai ga da yang terkenang di memori kita setelah kelar membacanya, kurang memberi kesan,  masalah yang dibuat-buat sekedar tempelan, dsb dst #maaf lebay too much berlebihan#-Tetapi teenlit yang ini lain,  sekali lagi DIFFERENT, karena Cine Us cukup  berbobot dan memberikan banyak
pesan tentang pantang menyerah. Ceritanya juga bagus, mengalir mulus,  kentara penulisnya berbakat bercerita secara runut. Evi Sri Rejeki sukses menghadirkan
novel teenlit yang beda dari
mainstream novel-novel sejenis yang banyak beredar saat ini.

Ternyata isi buku ini jauh lebih kompleks
dari apa yang aku bayangkan, aku pun menikmati membacanya hingga akhir...

Apalagi dengan adanya ilustrasi-ilustrasi
super keren di dalam buku ini yang membuat aku semakin menikmati membacanya.

Cerita dari novel S club series terbitan nourabook teenlit ini diawali dengan kebahagiaan
ketiga sahabat yaitu Lena, Dion, Dania, tersebut dengan
terbitnya surat resmi dari sekolah untuk mendirikan Klub Film.(btw aku pribadi belum pernah menjumpai klub kreatif seperti ini di smp/sma, ini inspirasi yang oke juga buat para praktisi pendidikan untuk mengadakannya di sekolah mereka masing- masing hohoi why not?) 
Sejak itu mereka berjibaku mempromosikan
Klub Film, hingga setahun lamanya  dalam membangun Klub Film di sekolah Cerdas Pintar (nama sekolah yang aneh kalau melihat justru muridnya tidak bisa menghargai klub kreatif di sekolahnya sendiri). Mulai dari
pembentukannya, perjuangan untuk menghasilkan karya yang akan mengangkat citra Klub Film serta impian memenangkan lomba Festival
Film Remaja di Jakarta. Lena dan temannya akhirnya bisa menggaet 7 murid yang super unik menjadi anggota Klub Film. Kini mereka berencana mengadakan acara nobar
(nonton bareng) di lapangan basket dengan menampilkan film horor karya mereka. Sungguh para remaja yang tangguh. (tapi apakah ada di dunia nyata? tak apalah penting bisa menginspirasi)

Berikutnya penokohan. Ada tokoh Adit yang merupakan mantan kekasih Lena,  yang sekaligus menjadi kompetitor dalam karya sinema mereka. Bahkan mereka bertaruh untuk saling mengalahkan dalam Festival Film Remaja.
Dan Festival Film Remaja kali ini menjadi pertaruhan harga diri keduanya. Komitmen Lena untuk membuat Klub Film bermartabat berbenturan dengan egonya untuk
mengalahkan Adit dalam pertaruhan mereka.

Soal tokoh ini. Sedikit kritik saja, tokoh utama, Lena,  kurang terekspose, terlalu asyik dengan problem cinta, sahabat dan karya filmnya, sehingga hampir melupakan nya sebagai tokoh utama yang harus diberi porsi lebih untuk kehidupan dan pemikirannya. Nilai plusnya pemilihan karakter Lena yang
cenderung sederhana karena lain dengan tokoh teenlit lainnya yang seperti miss perfect,  Lena sangat nyata, natural. Bukan sorotan
massa. Bukan perempuan sempurna. Hanya
memiliki tekad yang kuat. Nama Lena sendiri terdiri dari Lelatu artinya bunga
api. Bercak-bercak api yang berhamburan ke
arah langit. Namira berasal dari bahasa Arab
yang artinya gesit seperti kucing.Hmm... berarti Lena adalah gadis lincah yang bercahaya seperti api di langit? good meaning, jadi pengen punya anak dengan nama itu :-).

Tokoh-tokoh lainnya,  seperti Dania, Rommy,  Rizky,  Ryan juga kurang terekspose,  tapi itu mungkin lebih baik,  agar cerita tidak bertele-tele. :-). Lho...

Dan terakhir adalah senjata utama dari sebuah novel yaitu kata-kata. Terutama yang berarti di hati. Aku pribadi penyuka kata-kata indah dan sering mengoleksinya (kurang kerjaan gak sih?). Di Cine Us
Ada kata-kata apik penumbuh semangat sbb:

"Setinggi apapun impianmu, kamu
hanya butuh percaya ".(hal 280)

"Kalian enggak akan pernah jadi besar
kalau enggak terima kritikan!"
(halaman 100)

"Dalam keadaan segenting
apapun, masalah sebesar apapun, selama
masih mau berusaha dan percaya jika
harapan itu ada, maka akan ada jalan keluar."

" Hujan adalah musik alam paling merdu,
paling sunyi. Ketajamannya melukai setiap
inci memori ."(Hal 262)

"Begitulah, ketika kita merasa kehilangan.
Segalanya terlihat berbeda, atau barangkali
cara pandang kita yang berubah."

"Merenung itu harus dilakukan pada saat
momen tertentu, seperti saat kita sedang
melakukan kesalahan atau ada hal-hal yang
membutuhkan keputusan"

"Kenapa enggak kejar impian dari
sekarang?" - Lena  (hal 250)

"Len, di dunia ini, ada dua hal yang pantas
diperjuangkan. Yaitu impian dan cinta."
_Dion

"Bersyukurlah kalau kalian dapat kritikan,
berarti karya kalian diapresiasi. Kalau
sebuah karya sudah dilempar kemasyarakat,
karya itu bukan milik kalian lagi. Sudah jadi
milik publik!"
_Rizki

"Sahabat pasti akan kembali sekalipun bertengkar hebat. Sahabat sejati selalu punya tempat di hati, kehilangan mereka akan menyisakan ruang kosong yang tak
bisa ditambal lagi." Lena

"...Kemenangan lahir dari proses, dari
perjuangan! Kamu tahu, sebanyak apa pun
kamu mencari pengakuan dari orang lain,
kamu tidak akan pernah bisa memuaskan
dirimu sendiri! Karena kepuasanmu bukan
berasal dari hatimu sendiri!" Rizki.

"Malasnya ngobrol dengan orang dewasa,
tuh, kalian terlalu realistis. Tapi, yeah, aku
juga belum dewasa. Jadi, enggak tahu
gimana rasanya di posisi kalian. Kenapa
enggak kejar impian dari sekarang? Kenapa
harus tunggu kaya? Itu juga kalau kaya.
Kalau enggak?".Lena

"Setinggi apapun impianmu, kamu hanya butuh percaya. Seperti aku mempercayai
impianku. Sertakan orang-orang yang kau cintai dalam impianmu. Karena mereka
adalah sumber kekuatan bagimu. Satu hal lagi, Tuhan bersama kita yang berjuang."
Lena

"Bukankah orang sering kali bersikap
tolol ketika berhadapan dengan
perasaan?" (hlm. 119)

"Rasa marah adalah musuh besar
logika. "(hlm. 161)

"Seharusnya impian dan cinta bisa jalan
berdampingan." (hlm. 263)

"Yang paling sulit dari segala hal di
dunia ini adalah berdamai dengan diri
sendiri." (hlm. 239)

Soal ending, ini gak terduga. Meski sudah menduga-duga bagaimana akhirnya.
Tapi gak sama ternyata. Nah lo. Hanya ada beberapa hal yang kurang jelas dibagian ending. Ada masalah-masalah yang terasa masih mengganjal di hati. Sudahlah. Mungkin itu diserahkan pada kita pembaca untuk memberi ending yang kita inginkan barangkali? thinking positively lah.

Bagaimana?
Tertarik untuk membuat film sekarang? Kejauhan yaw.
Beli bukunya dulu ya.
Peace...


Re: Review CineUs


Review Novel CineUs
by : Rini Widyastuti

Judul: CineUs
No. ISBN: 0190166187 (ISBN13:
2012190166187)
Penulis: Evi Sri Rezeki ( @EviSriRezeki )
Penerbit: Noura Books ( teen@noura)
Lini Remaja Penerbit Noura Books
PT Mizan Publika
Penyunting: Dellafirayama
Penyelaras aksara: Novia Fajriani,
@kaguralian
Penata aksara: Nurul M Janna
Perancang sampul: Fahmi Ilmansyah
Penggambar ilustrasi isi: Anisa Meilasyari
Terbit: September 2013
Jumlah halaman: 304 Halaman
Genre : Teenlit
Harga: Rp. 48.500,00
Format : Softcover

Pertama, ketika kita melihat sampul buku apik nan sederhana ini, apa yang terlihat dan apa kesan yang kita dapat? Sampul berlatar biru muda indah dengan gambar kartun yang lucu dan unik, terdiri dari tiga orang remaja yang merupakan penggambaran sosok Lena, Rizky (atau Dion?) dan Dania. Tokoh utama novel ini.

Cover sisi dalam pun juga bagus; kopi hitam kesukaan
Lena, handycam yang selalu dibawa Dion kemana-mana, dan earphone, sama sosok
Dion dan Dania.

Eye catching deh..pokoknya...
very interesting.

Kedua, Judul yang dipilih penulis untuk
buku ini cool. Simpel tapi
mengena pada sasaran
Benar-benar "beraroma" film.
Judul yang sangat film itu didukung dengan isi
yang benar-benar didominasi dengan
bermacam perbincangan tokohnya. Terlihat jika penulis benar-benar
memiliki pengetahuan khusus dan ataupun telah
melakukan riset yang mendalam sebelum
menulis novel apik ini.

Novel dari Nourabooks ini memang sungguh mencuri perhatianku.

Http://www.noura.mizan.com

Saya pribadi bukan orang film, tapi saya sangat suka
liat film, walau jenis tertentu saja. Lalu, apa yang bikin buku ini menarik? Tema unik yang diangkat Evi ini adalah benar-benar tema yang
jarang ada. Bisa menambah pengetahuan kita. Dan aku pribadi sangat suka menambah pengetahuan. :-).

Novel berjudul CineUs karya Evi Sri Rezeki ini adalah salah satu koleksi bacaan yang wajib dimiliki oleh seorang aktifis pada umumnya dan penyuka atau penikmat film/sinema pada khususnya. Walo tak menutup kemungkinan bagi mereka orang awam yang ingin mempelajari tentang film atau sekedar untuk menambah pengetahuan saja. Karena dari buku ini,  kita akan mempelajari sisi unik dari sebuah komunitas klub seni yang ada di lingkungan kita- (baca lingkungan sekolah.)

Film sendiri adalah salah satu karya seni yang perlu kita hargai. Dari film ini banyak sekali elemen yang terlibat. Sebagai orang awam mungkin kita hanya melihat film dalam bentuk yang sudah jadi, tanpa tahu betapa rumitnya pembuatan dari pra produksi sampai selesai menjadi tontonan yang siap diapresiasi masyarakat.

Dari novel karya Evi ini, selain  kita bisa belajar tentang film,  pembuatan naskah (asyikk), juga bisa untuk sejenak mengenang masa indah SMA kita. (lagu jadul punya Paramita Rusady tuh). Tentang cinta monyet,  persahabatan dan meraih mimpi. Good job.

http://www.smartfren.com/ina/home/

Perjuangan mempertahankan sebuah Klub dalam cerita sangat menarik. Sangat inspiratif. Memilih tema
dengan Klub Film ini juga sangat cerdas. Unik. Baru kali ini aku membaca hal-
hal tentang film maupun
webseries tapi dalam bentuk fiksi bukan non fiksi. Meski
kesannya ringan dan remaja sekali, buku ini secara tak langsung ingin menyampaikan
pesan yang amat mendalam. Mengenai usaha yang tak kenal lelah untuk mewujudkan mimpi meski ada beragam
halangan.

Buku ini bergenre teenlit-genre yang sebetulnya secara pribadi kurang begitu aku lirik(karena biasanya dibaca haha nah lo) karena kebanyakan sangat ringan dan banyak lo gue nya yang rada bkin eneg, penokohan yang berlebihan,  cerita yang cinta melulu seolah ga ada kerjaan yang lain alias lebaycinta.com, bahasa yang terlalu ringan seperti kapas,  sampai ga da yang terkenang di memori kita setelah kelar membacanya, kurang memberi kesan,  masalah yang dibuat-buat sekedar tempelan, dsb dst #maaf lebay too much berlebihan#-Tetapi teenlit yang ini lain,  sekali lagi DIFFERENT, karena Cine Us cukup  berbobot dan memberikan banyak
pesan tentang pantang menyerah. Ceritanya juga bagus, mengalir mulus,  kentara penulisnya berbakat bercerita secara runut. Evi Sri Rejeki sukses menghadirkan
novel teenlit yang beda dari
mainstream novel-novel sejenis yang banyak beredar saat ini.

Ternyata isi buku ini jauh lebih kompleks
dari apa yang aku bayangkan, aku pun menikmati membacanya hingga akhir...

Apalagi dengan adanya ilustrasi-ilustrasi
super keren di dalam buku ini yang membuat aku semakin menikmati membacanya.

Cerita dari novel S club series terbitan nourabook teenlit ini diawali dengan kebahagiaan
ketiga sahabat yaitu Lena, Dion, Dania, tersebut dengan
terbitnya surat resmi dari sekolah untuk mendirikan Klub Film.(btw aku pribadi belum pernah menjumpai klub kreatif seperti ini di smp/sma, ini inspirasi yang oke juga buat para praktisi pendidikan untuk mengadakannya di sekolah mereka masing- masing hohoi why not?) 
Sejak itu mereka berjibaku mempromosikan
Klub Film, hingga setahun lamanya  dalam membangun Klub Film di sekolah Cerdas Pintar (nama sekolah yang aneh kalau melihat justru muridnya tidak bisa menghargai klub kreatif di sekolahnya sendiri). Mulai dari
pembentukannya, perjuangan untuk menghasilkan karya yang akan mengangkat citra Klub Film serta impian memenangkan lomba Festival
Film Remaja di Jakarta. Lena dan temannya akhirnya bisa menggaet 7 murid yang super unik menjadi anggota Klub Film. Kini mereka berencana mengadakan acara nobar
(nonton bareng) di lapangan basket dengan menampilkan film horor karya mereka. Sungguh para remaja yang tangguh. (tapi apakah ada di dunia nyata? tak apalah penting bisa menginspirasi)

Berikutnya penokohan. Ada tokoh Adit yang merupakan mantan kekasih Lena,  yang sekaligus menjadi kompetitor dalam karya sinema mereka. Bahkan mereka bertaruh untuk saling mengalahkan dalam Festival Film Remaja.
Dan Festival Film Remaja kali ini menjadi pertaruhan harga diri keduanya. Komitmen Lena untuk membuat Klub Film bermartabat berbenturan dengan egonya untuk
mengalahkan Adit dalam pertaruhan mereka.

Soal tokoh ini. Sedikit kritik saja, tokoh utama, Lena,  kurang terekspose, terlalu asyik dengan problem cinta, sahabat dan karya filmnya, sehingga hampir melupakan nya sebagai tokoh utama yang harus diberi porsi lebih untuk kehidupan dan pemikirannya. Nilai plusnya pemilihan karakter Lena yang
cenderung sederhana karena lain dengan tokoh teenlit lainnya yang seperti miss perfect,  Lena sangat nyata, natural. Bukan sorotan
massa. Bukan perempuan sempurna. Hanya
memiliki tekad yang kuat. Nama Lena sendiri terdiri dari Lelatu artinya bunga
api. Bercak-bercak api yang berhamburan ke
arah langit. Namira berasal dari bahasa Arab
yang artinya gesit seperti kucing.Hmm... berarti Lena adalah gadis lincah yang bercahaya seperti api di langit? good meaning, jadi pengen punya anak dengan nama itu :-).

Tokoh-tokoh lainnya,  seperti Dania, Rommy,  Rizky,  Ryan juga kurang terekspose,  tapi itu mungkin lebih baik,  agar cerita tidak bertele-tele. :-). Lho...

Dan terakhir adalah senjata utama dari sebuah novel yaitu kata-kata. Terutama yang berarti di hati. Aku pribadi penyuka kata-kata indah dan sering mengoleksinya (kurang kerjaan gak sih?). Di Cine Us
Ada kata-kata apik penumbuh semangat sbb:

"Setinggi apapun impianmu, kamu
hanya butuh percaya ".(hal 280)

"Kalian enggak akan pernah jadi besar
kalau enggak terima kritikan!"
(halaman 100)

"Dalam keadaan segenting
apapun, masalah sebesar apapun, selama
masih mau berusaha dan percaya jika
harapan itu ada, maka akan ada jalan keluar."

" Hujan adalah musik alam paling merdu,
paling sunyi. Ketajamannya melukai setiap
inci memori ."(Hal 262)

"Begitulah, ketika kita merasa kehilangan.
Segalanya terlihat berbeda, atau barangkali
cara pandang kita yang berubah."

"Merenung itu harus dilakukan pada saat
momen tertentu, seperti saat kita sedang
melakukan kesalahan atau ada hal-hal yang
membutuhkan keputusan"

"Kenapa enggak kejar impian dari
sekarang?" - Lena  (hal 250)

"Len, di dunia ini, ada dua hal yang pantas
diperjuangkan. Yaitu impian dan cinta."
_Dion

"Bersyukurlah kalau kalian dapat kritikan,
berarti karya kalian diapresiasi. Kalau
sebuah karya sudah dilempar kemasyarakat,
karya itu bukan milik kalian lagi. Sudah jadi
milik publik!"
_Rizki

"Sahabat pasti akan kembali sekalipun bertengkar hebat. Sahabat sejati selalu punya tempat di hati, kehilangan mereka akan menyisakan ruang kosong yang tak
bisa ditambal lagi." Lena

"...Kemenangan lahir dari proses, dari
perjuangan! Kamu tahu, sebanyak apa pun
kamu mencari pengakuan dari orang lain,
kamu tidak akan pernah bisa memuaskan
dirimu sendiri! Karena kepuasanmu bukan
berasal dari hatimu sendiri!" Rizki.

"Malasnya ngobrol dengan orang dewasa,
tuh, kalian terlalu realistis. Tapi, yeah, aku
juga belum dewasa. Jadi, enggak tahu
gimana rasanya di posisi kalian. Kenapa
enggak kejar impian dari sekarang? Kenapa
harus tunggu kaya? Itu juga kalau kaya.
Kalau enggak?".Lena

"Setinggi apapun impianmu, kamu hanya butuh percaya. Seperti aku mempercayai
impianku. Sertakan orang-orang yang kau cintai dalam impianmu. Karena mereka
adalah sumber kekuatan bagimu. Satu hal lagi, Tuhan bersama kita yang berjuang."
Lena

"Bukankah orang sering kali bersikap
tolol ketika berhadapan dengan
perasaan?" (hlm. 119)

"Rasa marah adalah musuh besar
logika. "(hlm. 161)

"Seharusnya impian dan cinta bisa jalan
berdampingan." (hlm. 263)

"Yang paling sulit dari segala hal di
dunia ini adalah berdamai dengan diri
sendiri." (hlm. 239)

Soal ending, ini gak terduga. Meski sudah menduga-duga bagaimana akhirnya.
Tapi gak sama ternyata. Nah lo. Hanya ada beberapa hal yang kurang jelas dibagian ending. Ada masalah-masalah yang terasa masih mengganjal di hati. Sudahlah. Mungkin itu diserahkan pada kita pembaca untuk memberi ending yang kita inginkan barangkali? thinking positively lah.

Bagaimana?
Tertarik untuk membuat film sekarang? Kejauhan yaw.
Beli bukunya dulu ya.
Peace...

Pada 20 Des 2013 23:39, "Rini Widyastuti" <riwidy93@gmail.com> menulis:


Review Novel CineUs
by : Rini Widyastuti

Judul: CineUs
No. ISBN: 0190166187 (ISBN13:
2012190166187)
Penulis: Evi Sri Rezeki ( @EviSriRezeki )
Penerbit: Noura Books ( teen@noura)
Lini Remaja Penerbit Noura Books
PT Mizan Publika
Penyunting: Dellafirayama
Penyelaras aksara: Novia Fajriani,
@kaguralian
Penata aksara: Nurul M Janna
Perancang sampul: Fahmi Ilmansyah
Penggambar ilustrasi isi: Anisa Meilasyari
Terbit: September 2013
Jumlah halaman: 304 Halaman
Genre : Teenlit
Harga: Rp. 48.500,00
Format : Softcover

Pertama, ketika kita melihat sampul buku apik nan sederhana ini, apa yang terlihat dan apa kesan yang kita dapat? Sampul berlatar biru muda indah dengan gambar kartun yang lucu dan unik, terdiri dari tiga orang remaja yang merupakan penggambaran sosok Lena, Rizky (atau Dion?) dan Dania. Tokoh utama novel ini.

Cover sisi dalam pun juga bagus; kopi hitam kesukaan
Lena, handycam yang selalu dibawa Dion kemana-mana, dan earphone, sama sosok
Dion dan Dania.

Eye catching deh..pokoknya...
very interesting.

Kedua, Judul yang dipilih penulis untuk
buku ini cool. Simpel tapi
mengena pada sasaran
Benar-benar "beraroma" film.
Judul yang sangat film itu didukung dengan isi
yang benar-benar didominasi dengan
bermacam perbincangan tokohnya. Terlihat jika penulis benar-benar
memiliki pengetahuan khusus dan ataupun telah
melakukan riset yang mendalam sebelum
menulis novel apik ini.

Saya pribadi bukan orang film, tapi saya sangat suka
liat film, walau jenis tertentu saja. Lalu, apa yang bikin buku ini menarik? Tema unik yang diangkat Evi ini adalah benar-benar tema yang
jarang ada. Bisa menambah pengetahuan kita. Dan aku pribadi sangat suka menambah pengetahuan. :-).

Novel berjudul CineUs karya Evi Sri Rezeki ini adalah salah satu koleksi bacaan yang wajib dimiliki oleh seorang aktifis pada umumnya dan penyuka atau penikmat film/sinema pada khususnya. Walo tak menutup kemungkinan bagi mereka orang awam yang ingin mempelajari tentang film atau sekedar untuk menambah pengetahuan saja. Karena dari buku ini,  kita akan mempelajari sisi unik dari sebuah komunitas klub seni yang ada di lingkungan kita- (baca lingkungan sekolah.)

Film sendiri adalah salah satu karya seni yang perlu kita hargai. Dari film ini banyak sekali elemen yang terlibat. Sebagai orang awam mungkin kita hanya melihat film dalam bentuk yang sudah jadi, tanpa tahu betapa rumitnya pembuatan dari pra produksi sampai selesai menjadi tontonan yang siap diapresiasi masyarakat.

Dari novel karya Evi ini, selain  kita bisa belajar tentang film,  pembuatan naskah (asyikk), juga bisa untuk sejenak mengenang masa indah SMA kita. (lagu jadul punya Paramita Rusady tuh). Tentang cinta monyet,  persahabatan dan meraih mimpi. Good job.

Perjuangan mempertahankan sebuah Klub dalam cerita sangat menarik. Sangat inspiratif. Memilih tema
dengan Klub Film ini juga sangat cerdas. Unik. Baru kali ini aku membaca hal-
hal tentang film maupun
webseries tapi dalam bentuk fiksi bukan non fiksi. Meski
kesannya ringan dan remaja sekali, buku ini secara tak langsung ingin menyampaikan
pesan yang amat mendalam. Mengenai usaha yang tak kenal lelah untuk mewujudkan mimpi meski ada beragam
halangan.

Buku ini bergenre teenlit-genre yang sebetulnya secara pribadi kurang begitu aku lirik(karena biasanya dibaca haha nah lo) karena kebanyakan sangat ringan dan banyak lo gue nya yang rada bkin eneg, penokohan yang berlebihan,  cerita yang cinta melulu seolah ga ada kerjaan yang lain alias lebaycinta.com, bahasa yang terlalu ringan seperti kapas,  sampai ga da yang terkenang di memori kita setelah kelar membacanya, kurang memberi kesan,  masalah yang dibuat-buat sekedar tempelan, dsb dst #maaf lebay too much berlebihan#-Tetapi teenlit yang ini lain,  sekali lagi DIFFERENT, karena Cine Us cukup  berbobot dan memberikan banyak
pesan tentang pantang menyerah. Ceritanya juga bagus, mengalir mulus,  kentara penulisnya berbakat bercerita secara runut. Evi Sri Rejeki sukses menghadirkan
novel teenlit yang beda dari
mainstream novel-novel sejenis yang banyak beredar saat ini.

Ternyata isi buku ini jauh lebih kompleks
dari apa yang aku bayangkan, aku pun menikmati membacanya hingga akhir...

Apalagi dengan adanya ilustrasi-ilustrasi
super keren di dalam buku ini yang membuat aku semakin menikmati membacanya.

Cerita dari novel S club series terbitan nourabook teenlit ini diawali dengan kebahagiaan
ketiga sahabat yaitu Lena, Dion, Dania, tersebut dengan
terbitnya surat resmi dari sekolah untuk mendirikan Klub Film.(btw aku pribadi belum pernah menjumpai klub kreatif seperti ini di smp/sma, ini inspirasi yang oke juga buat para praktisi pendidikan untuk mengadakannya di sekolah mereka masing- masing hohoi why not?) 
Sejak itu mereka berjibaku mempromosikan
Klub Film, hingga setahun lamanya  dalam membangun Klub Film di sekolah Cerdas Pintar (nama sekolah yang aneh kalau melihat justru muridnya tidak bisa menghargai klub kreatif di sekolahnya sendiri). Mulai dari
pembentukannya, perjuangan untuk menghasilkan karya yang akan mengangkat citra Klub Film serta impian memenangkan lomba Festival
Film Remaja di Jakarta. Lena dan temannya akhirnya bisa menggaet 7 murid yang super unik menjadi anggota Klub Film. Kini mereka berencana mengadakan acara nobar
(nonton bareng) di lapangan basket dengan menampilkan film horor karya mereka. Sungguh para remaja yang tangguh. (tapi apakah ada di dunia nyata? tak apalah penting bisa menginspirasi)

Berikutnya penokohan. Ada tokoh Adit yang merupakan mantan kekasih Lena,  yang sekaligus menjadi kompetitor dalam karya sinema mereka. Bahkan mereka bertaruh untuk saling mengalahkan dalam Festival Film Remaja.
Dan Festival Film Remaja kali ini menjadi pertaruhan harga diri keduanya. Komitmen Lena untuk membuat Klub Film bermartabat berbenturan dengan egonya untuk
mengalahkan Adit dalam pertaruhan mereka.

Soal tokoh ini. Sedikit kritik saja, tokoh utama, Lena,  kurang terekspose, terlalu asyik dengan problem cinta, sahabat dan karya filmnya, sehingga hampir melupakan nya sebagai tokoh utama yang harus diberi porsi lebih untuk kehidupan dan pemikirannya. Nilai plusnya pemilihan karakter Lena yang
cenderung sederhana karena lain dengan tokoh teenlit lainnya yang seperti miss perfect,  Lena sangat nyata, natural. Bukan sorotan
massa. Bukan perempuan sempurna. Hanya
memiliki tekad yang kuat. Nama Lena sendiri terdiri dari Lelatu artinya bunga
api. Bercak-bercak api yang berhamburan ke
arah langit. Namira berasal dari bahasa Arab
yang artinya gesit seperti kucing.Hmm... berarti Lena adalah gadis lincah yang bercahaya seperti api di langit? good meaning, jadi pengen punya anak dengan nama itu :-).

Tokoh-tokoh lainnya,  seperti Dania, Rommy,  Rizky,  Ryan juga kurang terekspose,  tapi itu mungkin lebih baik,  agar cerita tidak bertele-tele. :-). Lho...

Dan terakhir adalah senjata utama dari sebuah novel yaitu kata-kata. Terutama yang berarti di hati. Aku pribadi penyuka kata-kata indah dan sering mengoleksinya (kurang kerjaan gak sih?). Di Cine Us
Ada kata-kata apik penumbuh semangat sbb:

"Setinggi apapun impianmu, kamu
hanya butuh percaya ".(hal 280)

"Kalian enggak akan pernah jadi besar
kalau enggak terima kritikan!"
(halaman 100)

"Dalam keadaan segenting
apapun, masalah sebesar apapun, selama
masih mau berusaha dan percaya jika
harapan itu ada, maka akan ada jalan keluar."

" Hujan adalah musik alam paling merdu,
paling sunyi. Ketajamannya melukai setiap
inci memori ."(Hal 262)

"Begitulah, ketika kita merasa kehilangan.
Segalanya terlihat berbeda, atau barangkali
cara pandang kita yang berubah."

"Merenung itu harus dilakukan pada saat
momen tertentu, seperti saat kita sedang
melakukan kesalahan atau ada hal-hal yang
membutuhkan keputusan"

"Kenapa enggak kejar impian dari
sekarang?" - Lena  (hal 250)

"Len, di dunia ini, ada dua hal yang pantas
diperjuangkan. Yaitu impian dan cinta."
_Dion

"Bersyukurlah kalau kalian dapat kritikan,
berarti karya kalian diapresiasi. Kalau
sebuah karya sudah dilempar kemasyarakat,
karya itu bukan milik kalian lagi. Sudah jadi
milik publik!"
_Rizki

"Sahabat pasti akan kembali sekalipun bertengkar hebat. Sahabat sejati selalu punya tempat di hati, kehilangan mereka akan menyisakan ruang kosong yang tak
bisa ditambal lagi." Lena

"...Kemenangan lahir dari proses, dari
perjuangan! Kamu tahu, sebanyak apa pun
kamu mencari pengakuan dari orang lain,
kamu tidak akan pernah bisa memuaskan
dirimu sendiri! Karena kepuasanmu bukan
berasal dari hatimu sendiri!" Rizki.

"Malasnya ngobrol dengan orang dewasa,
tuh, kalian terlalu realistis. Tapi, yeah, aku
juga belum dewasa. Jadi, enggak tahu
gimana rasanya di posisi kalian. Kenapa
enggak kejar impian dari sekarang? Kenapa
harus tunggu kaya? Itu juga kalau kaya.
Kalau enggak?".Lena

"Setinggi apapun impianmu, kamu hanya butuh percaya. Seperti aku mempercayai
impianku. Sertakan orang-orang yang kau cintai dalam impianmu. Karena mereka
adalah sumber kekuatan bagimu. Satu hal lagi, Tuhan bersama kita yang berjuang."
Lena

"Bukankah orang sering kali bersikap
tolol ketika berhadapan dengan
perasaan?" (hlm. 119)

"Rasa marah adalah musuh besar
logika. "(hlm. 161)

"Seharusnya impian dan cinta bisa jalan
berdampingan." (hlm. 263)

"Yang paling sulit dari segala hal di
dunia ini adalah berdamai dengan diri
sendiri." (hlm. 239)

Soal ending, ini gak terduga. Meski sudah menduga-duga bagaimana akhirnya.
Tapi gak sama ternyata. Nah lo. Hanya ada beberapa hal yang kurang jelas dibagian ending. Ada masalah-masalah yang terasa masih mengganjal di hati. Sudahlah. Mungkin itu diserahkan pada kita pembaca untuk memberi ending yang kita inginkan barangkali? thinking positively lah.

Bagaimana?
Tertarik untuk membuat film sekarang? Kejauhan yaw.
Beli bukunya dulu ya.
Peace...


Review CineUs


Review Novel CineUs
by : Rini Widyastuti

Judul: CineUs
No. ISBN: 0190166187 (ISBN13:
2012190166187)
Penulis: Evi Sri Rezeki ( @EviSriRezeki )
Penerbit: Noura Books ( teen@noura)
Lini Remaja Penerbit Noura Books
PT Mizan Publika
Penyunting: Dellafirayama
Penyelaras aksara: Novia Fajriani,
@kaguralian
Penata aksara: Nurul M Janna
Perancang sampul: Fahmi Ilmansyah
Penggambar ilustrasi isi: Anisa Meilasyari
Terbit: September 2013
Jumlah halaman: 304 Halaman
Genre : Teenlit
Harga: Rp. 48.500,00
Format : Softcover

Pertama, ketika kita melihat sampul buku apik nan sederhana ini, apa yang terlihat dan apa kesan yang kita dapat? Sampul berlatar biru muda indah dengan gambar kartun yang lucu dan unik, terdiri dari tiga orang remaja yang merupakan penggambaran sosok Lena, Rizky (atau Dion?) dan Dania. Tokoh utama novel ini.

Cover sisi dalam pun juga bagus; kopi hitam kesukaan
Lena, handycam yang selalu dibawa Dion kemana-mana, dan earphone, sama sosok
Dion dan Dania.

Eye catching deh..pokoknya...
very interesting.

Kedua, Judul yang dipilih penulis untuk
buku ini cool. Simpel tapi
mengena pada sasaran
Benar-benar "beraroma" film.
Judul yang sangat film itu didukung dengan isi
yang benar-benar didominasi dengan
bermacam perbincangan tokohnya. Terlihat jika penulis benar-benar
memiliki pengetahuan khusus dan ataupun telah
melakukan riset yang mendalam sebelum
menulis novel apik ini.

Saya pribadi bukan orang film, tapi saya sangat suka
liat film, walau jenis tertentu saja. Lalu, apa yang bikin buku ini menarik? Tema unik yang diangkat Evi ini adalah benar-benar tema yang
jarang ada. Bisa menambah pengetahuan kita. Dan aku pribadi sangat suka menambah pengetahuan. :-).

Novel berjudul CineUs karya Evi Sri Rezeki ini adalah salah satu koleksi bacaan yang wajib dimiliki oleh seorang aktifis pada umumnya dan penyuka atau penikmat film/sinema pada khususnya. Walo tak menutup kemungkinan bagi mereka orang awam yang ingin mempelajari tentang film atau sekedar untuk menambah pengetahuan saja. Karena dari buku ini,  kita akan mempelajari sisi unik dari sebuah komunitas klub seni yang ada di lingkungan kita- (baca lingkungan sekolah.)

Film sendiri adalah salah satu karya seni yang perlu kita hargai. Dari film ini banyak sekali elemen yang terlibat. Sebagai orang awam mungkin kita hanya melihat film dalam bentuk yang sudah jadi, tanpa tahu betapa rumitnya pembuatan dari pra produksi sampai selesai menjadi tontonan yang siap diapresiasi masyarakat.

Dari novel karya Evi ini, selain  kita bisa belajar tentang film,  pembuatan naskah (asyikk), juga bisa untuk sejenak mengenang masa indah SMA kita. (lagu jadul punya Paramita Rusady tuh). Tentang cinta monyet,  persahabatan dan meraih mimpi. Good job.

Perjuangan mempertahankan sebuah Klub dalam cerita sangat menarik. Sangat inspiratif. Memilih tema
dengan Klub Film ini juga sangat cerdas. Unik. Baru kali ini aku membaca hal-
hal tentang film maupun
webseries tapi dalam bentuk fiksi bukan non fiksi. Meski
kesannya ringan dan remaja sekali, buku ini secara tak langsung ingin menyampaikan
pesan yang amat mendalam. Mengenai usaha yang tak kenal lelah untuk mewujudkan mimpi meski ada beragam
halangan.

Buku ini bergenre teenlit-genre yang sebetulnya secara pribadi kurang begitu aku lirik(karena biasanya dibaca haha nah lo) karena kebanyakan sangat ringan dan banyak lo gue nya yang rada bkin eneg, penokohan yang berlebihan,  cerita yang cinta melulu seolah ga ada kerjaan yang lain alias lebaycinta.com, bahasa yang terlalu ringan seperti kapas,  sampai ga da yang terkenang di memori kita setelah kelar membacanya, kurang memberi kesan,  masalah yang dibuat-buat sekedar tempelan, dsb dst #maaf lebay too much berlebihan#-Tetapi teenlit yang ini lain,  sekali lagi DIFFERENT, karena Cine Us cukup  berbobot dan memberikan banyak
pesan tentang pantang menyerah. Ceritanya juga bagus, mengalir mulus,  kentara penulisnya berbakat bercerita secara runut. Evi Sri Rejeki sukses menghadirkan
novel teenlit yang beda dari
mainstream novel-novel sejenis yang banyak beredar saat ini.

Ternyata isi buku ini jauh lebih kompleks
dari apa yang aku bayangkan, aku pun menikmati membacanya hingga akhir...

Apalagi dengan adanya ilustrasi-ilustrasi
super keren di dalam buku ini yang membuat aku semakin menikmati membacanya.

Cerita dari novel S club series terbitan nourabook teenlit ini diawali dengan kebahagiaan
ketiga sahabat yaitu Lena, Dion, Dania, tersebut dengan
terbitnya surat resmi dari sekolah untuk mendirikan Klub Film.(btw aku pribadi belum pernah menjumpai klub kreatif seperti ini di smp/sma, ini inspirasi yang oke juga buat para praktisi pendidikan untuk mengadakannya di sekolah mereka masing- masing hohoi why not?) 
Sejak itu mereka berjibaku mempromosikan
Klub Film, hingga setahun lamanya  dalam membangun Klub Film di sekolah Cerdas Pintar (nama sekolah yang aneh kalau melihat justru muridnya tidak bisa menghargai klub kreatif di sekolahnya sendiri). Mulai dari
pembentukannya, perjuangan untuk menghasilkan karya yang akan mengangkat citra Klub Film serta impian memenangkan lomba Festival
Film Remaja di Jakarta. Lena dan temannya akhirnya bisa menggaet 7 murid yang super unik menjadi anggota Klub Film. Kini mereka berencana mengadakan acara nobar
(nonton bareng) di lapangan basket dengan menampilkan film horor karya mereka. Sungguh para remaja yang tangguh. (tapi apakah ada di dunia nyata? tak apalah penting bisa menginspirasi)

Berikutnya penokohan. Ada tokoh Adit yang merupakan mantan kekasih Lena,  yang sekaligus menjadi kompetitor dalam karya sinema mereka. Bahkan mereka bertaruh untuk saling mengalahkan dalam Festival Film Remaja.
Dan Festival Film Remaja kali ini menjadi pertaruhan harga diri keduanya. Komitmen Lena untuk membuat Klub Film bermartabat berbenturan dengan egonya untuk
mengalahkan Adit dalam pertaruhan mereka.

Soal tokoh ini. Sedikit kritik saja, tokoh utama, Lena,  kurang terekspose, terlalu asyik dengan problem cinta, sahabat dan karya filmnya, sehingga hampir melupakan nya sebagai tokoh utama yang harus diberi porsi lebih untuk kehidupan dan pemikirannya. Nilai plusnya pemilihan karakter Lena yang
cenderung sederhana karena lain dengan tokoh teenlit lainnya yang seperti miss perfect,  Lena sangat nyata, natural. Bukan sorotan
massa. Bukan perempuan sempurna. Hanya
memiliki tekad yang kuat. Nama Lena sendiri terdiri dari Lelatu artinya bunga
api. Bercak-bercak api yang berhamburan ke
arah langit. Namira berasal dari bahasa Arab
yang artinya gesit seperti kucing.Hmm... berarti Lena adalah gadis lincah yang bercahaya seperti api di langit? good meaning, jadi pengen punya anak dengan nama itu :-).

Tokoh-tokoh lainnya,  seperti Dania, Rommy,  Rizky,  Ryan juga kurang terekspose,  tapi itu mungkin lebih baik,  agar cerita tidak bertele-tele. :-). Lho...

Dan terakhir adalah senjata utama dari sebuah novel yaitu kata-kata. Terutama yang berarti di hati. Aku pribadi penyuka kata-kata indah dan sering mengoleksinya (kurang kerjaan gak sih?). Di Cine Us
Ada kata-kata apik penumbuh semangat sbb:

"Setinggi apapun impianmu, kamu
hanya butuh percaya ".(hal 280)

"Kalian enggak akan pernah jadi besar
kalau enggak terima kritikan!"
(halaman 100)

"Dalam keadaan segenting
apapun, masalah sebesar apapun, selama
masih mau berusaha dan percaya jika
harapan itu ada, maka akan ada jalan keluar."

" Hujan adalah musik alam paling merdu,
paling sunyi. Ketajamannya melukai setiap
inci memori ."(Hal 262)

"Begitulah, ketika kita merasa kehilangan.
Segalanya terlihat berbeda, atau barangkali
cara pandang kita yang berubah."

"Merenung itu harus dilakukan pada saat
momen tertentu, seperti saat kita sedang
melakukan kesalahan atau ada hal-hal yang
membutuhkan keputusan"

"Kenapa enggak kejar impian dari
sekarang?" - Lena  (hal 250)

"Len, di dunia ini, ada dua hal yang pantas
diperjuangkan. Yaitu impian dan cinta."
_Dion

"Bersyukurlah kalau kalian dapat kritikan,
berarti karya kalian diapresiasi. Kalau
sebuah karya sudah dilempar kemasyarakat,
karya itu bukan milik kalian lagi. Sudah jadi
milik publik!"
_Rizki

"Sahabat pasti akan kembali sekalipun bertengkar hebat. Sahabat sejati selalu punya tempat di hati, kehilangan mereka akan menyisakan ruang kosong yang tak
bisa ditambal lagi." Lena

"...Kemenangan lahir dari proses, dari
perjuangan! Kamu tahu, sebanyak apa pun
kamu mencari pengakuan dari orang lain,
kamu tidak akan pernah bisa memuaskan
dirimu sendiri! Karena kepuasanmu bukan
berasal dari hatimu sendiri!" Rizki.

"Malasnya ngobrol dengan orang dewasa,
tuh, kalian terlalu realistis. Tapi, yeah, aku
juga belum dewasa. Jadi, enggak tahu
gimana rasanya di posisi kalian. Kenapa
enggak kejar impian dari sekarang? Kenapa
harus tunggu kaya? Itu juga kalau kaya.
Kalau enggak?".Lena

"Setinggi apapun impianmu, kamu hanya butuh percaya. Seperti aku mempercayai
impianku. Sertakan orang-orang yang kau cintai dalam impianmu. Karena mereka
adalah sumber kekuatan bagimu. Satu hal lagi, Tuhan bersama kita yang berjuang."
Lena

"Bukankah orang sering kali bersikap
tolol ketika berhadapan dengan
perasaan?" (hlm. 119)

"Rasa marah adalah musuh besar
logika. "(hlm. 161)

"Seharusnya impian dan cinta bisa jalan
berdampingan." (hlm. 263)

"Yang paling sulit dari segala hal di
dunia ini adalah berdamai dengan diri
sendiri." (hlm. 239)

Soal ending, ini gak terduga. Meski sudah menduga-duga bagaimana akhirnya.
Tapi gak sama ternyata. Nah lo. Hanya ada beberapa hal yang kurang jelas dibagian ending. Ada masalah-masalah yang terasa masih mengganjal di hati. Sudahlah. Mungkin itu diserahkan pada kita pembaca untuk memberi ending yang kita inginkan barangkali? thinking positively lah.

Bagaimana?
Tertarik untuk membuat film sekarang? Kejauhan yaw.
Beli bukunya dulu ya.
Peace...


Senin, 16 Desember 2013

Share photos and updates with Rini

facebook
Rini is sharing photos, updates and more on Facebook. Sign up to stay in touch with Rini and all the people you care about.
Rini Widyastuti
148 friends · 7 notes · 3 groups
Sign Up
Go to Facebook
This message was sent to riwid93.blueprincess@blogger.com. If you don't want to receive these emails from Facebook in the future or have your email address used for friend suggestions, please unsubscribe.
Facebook, Inc., Attention: Department 415, PO Box 10005, Palo Alto, CA 94303

Selasa, 10 Desember 2013

Re: Lomba menulis kisah inspiratif www.inspirasi.co

"Restu Ibu Adalah Restu Allah"

Banyak hal yang bisa menginspirasi dalam hidup.  Salah satunya adalah orang terdekat yang ada dalam hidup kita yaitu ibu. Hal ini juga  karena sebentar lagi kita akan merayakan hari ibu tanggal 22 Desember nanti. Jadi tidak ada salahnya kita menggali inspirasi dari situ.
Sejak kita lahir,  diasuh, dari bayi sampai dewasa seperti sekarang ini, tak putusnya ibu selalu berada di dekat kita. Ketika kita berbuat benar,  ibu akan memuji tapi ketika kita salah,  saat orang lain mencaci maki, ibu akan selalu mengerti, membela dan melindungi. Itulah ibu. Kasih sayangnya sepanjang masa.
Aku ingin sedikit menceritakan kisah nyata hidupku. Ketika aku dulu ingin menikah dengan seseorang,  ibu keliatan kurang begitu menyetujui,  tapi aku tetap berkeras. Dan ibu akhirnya setuju. Dan akhirnya? Tidak berapa lama pernikahanku pun berantakan. Ternyata feeling ibuku benar,  lelaki itu tidak baik untukku.
Sekarang, untuk yang akan datang aku akan selalu meminta restu yang setulusnya dari ibu,  apapun kata Ibu adalah kata Allah,  dan itu adalah benar. Restu ibu sama berharganya dengan restu Allah. Dan apalah arti hidup kita tanpa restu dan keberkahan dari Allah?
Jadi inilah kisah inspiratif yang ingin kubagi pada semua. Turuti apa kata ibumu, meski kau kadang merasa berat,  merasa kau paling benar,  karena ibumulah yang telah melahirkanmu dengan taruhan nyawanya,  membesarkanmu dengan tetesan keringat capainya,  dan karena itu kata yang keluar dari mulut ibumu adalah wasiat yang harus kau turuti.
Dan insyaallah,  hidupmu akan selamat. Amin.

Pada 10 Des 2013 22:35, "Rini Widyastuti" <riwidy93@gmail.com> menulis:

Lomba menulis kisah inspiratif www.inspirasi.co

Sabtu, 07 Desember 2013

Lomba Esai

ESAI "Bagaimana Cara Meningkatkan Kinerja Bisnis Ketika Terjadi Kenaikan Upah Buruh?"
www.ciputraentrepreneurship.com

     Seperti kita tahu akhir-akhir ini, melalui banyak berita di tv dan harian nasional dan daerah, bahwa terjadi penetapan kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) pada beberapa propinsi pada tahun ini (per 1 November 2013) dengan regulasi dan pelaksanaannya akan diterapkan pemerintah pada awal tahun
2014, yang tentunya akan beresiko menimbulkan dampak besar bagi
perusahaan, mulai dari  Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) sampai relokasi bisnis ke luar negeri atau daerah lain dengan upah minimum buruhnya rendah, demi mencari biaya produksi lebih kecil. Tentunya ini juga sangat berdampak pada kaum buruh di Indonesia juga masyarakat pada umumnya.

    Memang lumrah suatu kebijakan baru selalu membawa dampak, baik buruk maupun baik,  tetapi selalu diusahakan agar dampak buruk bisa diminimalisir.
Lalu kita pasti akan bertanya sejauh mana dampak buruk itu akan bisa kita tanggung.
Salah satu dampak yang paling nyata adalah makin tingginya biaya usaha karena upah buruh juga naik, dan lalu hal itu juga akan berpengaruh pada kinerja bisnis pada umumnya.

     Pada akhirnya juga akan membawa dampak pada masyarakat, biasanya berupa kenaikan harga-harga barang.  Dan yang lebih buruk bila sampai terjadi PHK karena bisnis yang kolaps, yang bisa meningkatkan  jumlah pengangguran dan kemiskinan. Dan tentu akan berpengaruh pada kebijakan lanjutan pemerintah pada akhirnya (lagi). Begitulah siklus terus menerus yang akan terjadi setiap tahun di Indonesia tercinta ini.
Dan hal ini sangat normal terjadi,  karena akan selalu ada efek,  buruk atau baik,  terhadap apapun bentuk kebijakan baru.Jadi tidak ada yang salah,  baik dari buruh,  pengusaha maupun pemerintah. Semua harus duduk bersama untuk dapat memecahkan masalah ini dengan saling memperhatikan kepentingan yang lainnya supaya terjadi win-win solution. Tidak boleh hanya mengagungkan ego sendiri.

     Saya ingin melihat fenomena ini dari kacamata orang awam saja, karena meski seorang sarjana ekonomi,  saya bukan orang yang secara langsung terjun menjadi pengusaha,  pemerintah maupun buruh.
Ada beberapa hal yang saya kira bisa dilakukan agar hal ini tidak membawa dampak lanjutan yang memberatkan semua pihak,  baik bagi buruh,  pebisnis, masyarakat, dan pemerintah.

     Suatu usaha biasanya otomatis akan menaikkan biaya secara keseluruhan ketika terjadi kenaikan sektor upah buruh.
Tantangan ke depan adalah bagaimana agar masalah kenaikan upah buruh (labor cost) yang sepertinya tidak bisa dihindari ini akan tetap bisa membuat bisnis/usaha tetap berjalan dengan baik dan produktif?
Atau dengan kata lain kinerja bisnisnya dapat stabil bahkan meningkat?

     Peningkatan kinerja bisnis dapat dilakukan dengan
tindakan berbagi pengetahuan rasional melalui:

1.Peningkatan kepercayaan dan hubungan antara pengusaha
dan bawahan.
Yaitu pengusaha dan pekerjanya harus menciptakan hubungan yang apik dan harmonis sehingga terjalin pengertian dan diharapkan dapat meningkatkan semangat kerja dan pada akhirnya bisa berimbas positif pada kelangsungan usaha. Hal ini dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu :

1. Memberikan hak para buruh dengan lebih baik,  misalnya tunjangan kesehatan, bantuan mendapatkan kredit rumah, asuransi kecelakaan kerja,  menyediakan fasilitas lengkap di sekitar perusahaan untuk kebutuhan buruh dsb.
2. Memberikan bonus kepada buruh yang mencapai target produksi yang ditetapkan.
3. Memberikan pelatihan kepada buruh secara berkala sehingga kemampuan mereka akan meningkat. Bagus juga jika diadakan rolling atau pergantian bidang pekerjaan yang ditangani sehingga terhindar dari kejenuhan.
4. Secara berkala perusahaan perlu mengadakan rekreasi/perlombaan dsb bersama antara karyawan, buruh dan pengusaha sehingga keakraban makin terjalin dan kekeluargaan makin meningkat.
Dengan lebih memperhatikan kepentingan buruh ini,  insyaallah mereka akan lebih peduli pada tempat kerjanya dan meningkatkan prestasinya lebih baik tanpa harus selalu berdemonstrasi setiap tahun.

2.Interaksi sosial yang lebih intensif.
Yaitu memberikan pengenalan atau promosi produk/jasa dari usaha tersebut ke berbagai event sehingga bisa lebih dikenal masyarakat luas. Tidak selalu memakai biaya yang tinggi untuk keperluan ini,
contohnya:
1. Memanfaatkan adanya berbagai sosial media yang ada, berpromosi tentunya dengan menyediakan hadiah tertentu untuk lebih menarik minat masyarakat,  tentunya ini akan lebih murah daripada memasang iklan di TV.
2. Memanfaatkan even pameran produk/usaha di daerah dsb.
3. Membuat divisi iklan/promosi sendiri dalam perusahaan.

3.Pembelajaran organisasi yang lebih baik.
Yaitu lebih memperkenalkan pentingnya pengetahuan organisasi kepada buruh, mengenalkan hak dan kewajibannya, sehingga mereka tidak salah mengerti tentang tempat kerjanya,  kondisi keuangan usaha dan sebagainya.

     Itu saja yang bisa saya sampaikan dalam esai ini. Semoga bermanfaat.
DATA PENULIS :

Nama: Rini Widyastuti
Alamat:  Jl. Ahmad Yani 159, Rt 7, Rw 2, Bayemtaman, Kartoharjo, Magetan 63394,          Jawa Timur
No Hp: 085259533391
Email : riwidy93@gmail.com
Akun Twitter: @riwidy93
Alamat FB: riwid93@yahoo.com

Ingin belajar seluk beluk bisnis?
Kunjungi : www.ciputraentrepreneurship.com

Rabu, 04 Desember 2013

Share photos and updates with Rini

facebook
Rini is sharing photos, updates and more on Facebook. Sign up to stay in touch with Rini and all the people you care about.
Rini Widyastuti
145 friends · 5 notes · 3 groups
Sign Up
Go to Facebook
This message was sent to riwid93.blueprincess@blogger.com. If you don't want to receive these emails from Facebook in the future or have your email address used for friend suggestions, please unsubscribe.
Facebook, Inc., Attention: Department 415, PO Box 10005, Palo Alto, CA 94303

Kamis, 28 November 2013

Resensi Novel 12 MENIT

Resensi Novel 12 MENIT
by:Rini Widyastuti

12 Menit
by Oka Aurora
Judul : 12 Menit
Pengarang : Oka Aurora
Penerbit : Noura Books
Tebal : xiv + 348 halaman
Cetakan : Pertama, Mei 2013
ISBN : 978-602-7816-33-6

"Kerja keras, semangat dan selalu berpikir positif akan selalu mengalahkan segala hambatan, dan kemenangan adalah hadiah tak tertolak yang pantas diterima karenanya"

Novel ini terinspirasi dari sebuah kisah nyata. Tentang sebuah semangat pantang menyerah dari sekelompok anak muda.
Bagaimana sebuah semangat, kerja keras dan doa akan selalu menghasilkan buah yang manis. Bagaimana sebuah keyakinan yang kuat akan selalu menghasilkan hasil yang gilang gemilang tanpa menafikkan hambatan mental maupun fisik yang menghalangi anak-anak muda ini.
Novel ini berkisah
tentang perjuangan keras anak-anak Marching Band PKT
Bontang binaan Pabrik Pupuk Kaltim yang telah sukses tampil di kejuaraan daerah maupun internasional.
Mungkin kita heran kenapa judul novel ini 12 menit untuk selamanya? kenapa bukan 5 menit misalnya atau satu jam sekalian?
Kenapa 12 menit? Ya, ternyata karena waktu
sebanyak 12 menit lah yang  ternyata memiliki sebuah filosofi. Adalah  12 menit waktu yang diperlukan oleh sebuah marching band untuk menunjukkan penampilannya dalam mengikuti kejuaraan,
Jadi bisa dibilang, hanya terletak di 12 menit inilah, "kehormatan" mereka sebagai kelompok dipertaruhkan, kebanggaan dan nama baik daerah kecil mereka diperjuangkan, dan di 12 menit inilah mereka menunjukkan eksistensi dan kerja keras mereka di mata masyarakat luas
.Di 12 menit ini mereka membuktikan kebenaran akronim nama daerah mereka,  bond adalah kumpulan atau ikatan persaudaraan dan tang artinya pendatang, menjadi sebuah prestasi membanggakan karena kekompakan persaudaraan sedaerah itu sendiri. Mereka rela mengorbankan segalanya, termasuk berlatih ribuan jam hanya demi 12
menit penentuan di penampilan apik mereka. Amazing!
Hasilnya memang luar biasa, Bontang PKT berhasil menyabet juara sebanyak 10 kali di
kejuaraan nasional
GPMB (Grand Prix Marching Band),
sebuah kejuaraan nasional Marching
Band yang diadakan tiap tahun di
Istora Senayan, juga meraih kejayaan  di
kejuaraan internasional. Whew...sangat membanggakan bukan?
Sebagai pembanding kita masih ingat novel dan film fenomenal yang banyak memenangkan penghargaan juga hati masyarakat Indonesia juga dunia? Yap,  laskar pelangi nya Andrea Hirata,  yang gigih memperkenalkan daerah asalnya Belitong.... maka senada dengan semangat Andrea,  Oka sang penulis yang ibu dari 3 anak ini juga mengenalkan suatu daerah kecil tapi dengan semangat masyarakatnya yang besar juga pemerintah daerahnya yang peduli. Oka berharap melalui novelnya, selain mengetengahkan semangat dan kerja keras yang bisa memenangkan apa saja, juga dapat membuka
pengetahuan masyarakat luas  tentang kehidupan
warga di Bontang, yaitu suatu daerah di Indonesia yang kecil tapi terkaya di Indonesia karena hasil gas alam dan amoniaknya yang melimpah.
Kembali ke inti novel ini yaitu semangat, kenapa Si penulis kita ini begitu concern dengan masalah semangat di debut novelnya? Ya karena dengan selalu bersemangat kita akan bisa mengalahkan apa saja. Sekali lagi....apa saja. Dengan semangat kita bisa mengalahkan hambatan diri yang selalu menghalangi. Dan apa yang dinarasikan Oka dalam 12 menit bagus sekali....dengan hambatan begitu besar,  entah dari pribadi atau kelompok, sebuah marching band yang notebene adalah kumpulan anak muda yang galibnya hanya mendasarkan tindakannya pada emosi semata. Semangat memang oke, apalagi fisik yang masih prima-primanya, tapi masih sangat labil, mudah berubah, disitulah letak tantangan sebenarnya,  bagaimana bisa tetap menjaga semangat,  terutama di 12 menit kritis dalam penampilan mereka di lapangan.
Novel dan juga diikuti dengan filmnya, 12 menit ini,  sangat baik dan bisa memberikan
sisi pembelajaran positif kepada masyarakat, so harus didukung penuh oleh
segenap kalangan.
Novel ini berisi cerita orang-orang yang tak
pernah takut meraih mimpi, semustahil apapun mimpi itu,  tak ada yang tak mungkin.
Novel ini juga bertaburan kata-kata
inspiratif yang membangun jiwa tapi sekaligus juga menyelipkan humor cerdas. Sangat entertaining juga mencerahkan...
. Mereka bertekad
membuktikan pada dunia bahwa tidak ada hal yang mustahil di dunia ini sepanjang semangat dan kerja keras dijaga.
Bravo!:

Selasa, 19 November 2013

Share photos and updates with Rini

facebook
Rini is sharing photos, updates and more on Facebook. Sign up to stay in touch with Rini and all the people you care about.
Rini Widyastuti
137 friends · 4 notes · 3 groups
Sign Up
Go to Facebook
This message was sent to riwid93.blueprincess@blogger.com. If you don't want to receive these emails from Facebook in the future or have your email address used for friend suggestions, please unsubscribe.
Facebook, Inc., Attention: Department 415, PO Box 10005, Palo Alto, CA 94303

Minggu, 03 November 2013

Check out Rini's photos on Facebook.

facebook
Check out Rini's photos on Facebook.
If you sign up for Facebook, you'll be able to stay connected with friends by seeing their photos and videos, staying up to date with their latest status updates, exchanging messages and more.
Join Rini on Facebook
This message was sent to riwid93.blueprincess@blogger.com. If you don't want to receive these emails from Facebook in the future or have your email address used for friend suggestions, please unsubscribe.
Facebook, Inc., Attention: Department 415, PO Box 10005, Palo Alto, CA 94303

Sabtu, 06 Juli 2013

Poems

Senja Dengan Tanya
by Riwidy

Senjaku penuh tanya
Adakah besok bahagia?
Atau nestapa?
Persiapkan mental baja
Tuk hadapi Semua
Ceria Saja......

Jumat, 08 Februari 2013

Diary

Hepi jg bingung
Banyak yg hrs diurus
Banyak yg hrs dipelajari
.....but keep on moving
.....semangat !

Diary

Hepi jg bingung
Banyak yg hrs diurus
Banyak yg hrs dipelajari
.....but keep on moving
.....semangat !